Senin, 17 Juli 2017

Kerajinan Marmer Tulungagung


 Batu marmer adalah salah satu hasil bumi unggulan yang terkenal dari tulungagung, berbagai macam hasil kerajinan dari batu marmer ini sudah merambah pasar mancanegara, selain karena terkenal dengan pengerjaan yang baik dan keindahan dari batu marmer ini, kerajinan marmer ini sudah ada sejak dahulu di tulungagung, pengerjaan batu marmer sebelumnya dikerjakan dengan cara tradisional, yang diketahui secara turun temurun, seiring dengan kemajuan zaman pengolahan dari marmer juga mengalami kemajuan, dengan menggunakan berbagai alat yang cukup modern hasil pengerjaannya pun juga semakin halus dan memiliki nilai lebih, batu marmer ini sekarang menjadi bentuk niaga baru di kota Tulungagung dengan berbagai pengolahannya.


 Meskipun banyak sekali kerajinan di kota kecil ini, kerajinan dari batu marmer yang memiliki keindahan menjadikan dan keunikan telah menjadikan kerajinan ini sebagai komoditas unggulan kota tulungagung. Di daerah tulungagung khususnya campurdarat dan daerah sekitarnya, banyak terdapat perbukitan yang mengandung berbagai macam mineral antara lain batu marmer, dari sinilah sumber dari batu marmer di dapat, inilah salah satu sumber daya alam yang sangat potensial untuk dapat dimanfaatkan, mirip seperti halnya ladang minyak, marmer mendatangkan sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.


toples marmer

 Banyak sekali hasil olahan dari marmer ini, salah satu bentuk pengolahan marmer adalah berbagai macam kerajinan patung, bentuk kerajinan yang sering dibuat antara lain kerajinan pembuatan patung binatang ataupun buah, selain sebagai sovenir dan aksesoris kerajinan ini ternyata mampu memikat pembeli dengan keunikan hasil pengerjaannya, tidak semua orang mampu melakukan pembuatan patung ini, apa lagi terbuat dari batu marmer, batu marmer sendiri jika kita lihat hanyalah sejenis batu alam yang biasa, namun dengan pengerjaan oleh para seniman patung marmer maka terbentuklah bentuk – bentuk patung yang memiliki keindahan, dilihat dari segi tekstur dan pengolahannya, memang patung ini memiliki keunggulan, antara lain bentuk permukaan dari patung yang terbuat dari marmer lebih mengkilat, inilah kelebihan dari batu marmer itu, kemudian batu marmer memiliki saraf yang terbentuk secara alami, seperti halnya saraf yang ada pada batang pohon, sarat ini memberikan ciri khas dari batu marmer, dan memberikan kesan keaslian dan alamiah.

 Pengolahan marmer sekarang tidak hanya terpaku pada pembuatan patung, para seniman marmer ini mulai mencari sumber emas lain dari marmer (inovasi baru), hampir semua furniture yang ada di ruang tamu anda dapat di hasilkan dari marmer, mulai dari lantai sampai dari pernak – pernik yang lain. Batu marmer menjanjikan keunikan, keindahan dan kealamian, kelebihan inilah yang menjadi daya tarik para seniman untuk dapat mengexploitasi batu marmer, memanfaatkan semaksimal mungkin. 

 Prospek Cerah Kerajinan Marmer Tulungagung Kilau bongkahan pualam memang sungguh menggoda. Memberikan suasana ketenangan dan kesejukan di sekelilingnya. Ketika bongkahan tersebut dihamparkan menjadi lantai rumah ataupun lapisan dinding, kesan dingin pasti akan memenuhi suasana sekitar. Apalagi ketika bentuknya sudah diubah menjadi berbagai hiasan interior. Siapa pun akan dibuatnya jatuh hati. Tidak mengherankan, banyak orang yang meliriknya dan menjadikannya sebagai pajangan rumah. Bentuknya, yang eksotik dan menarik minat banyak orang, telah membuat sejumlah kalangan berinisiatif mengembangkan pualam menjadi sebuah industri kerajinan.


kuda nungging 

Hasilnya, sungguh luar biasa! Kerajinan pualam --yang lebih akrab disebut "marmer" itu-- tidak hanya diminati pasar dalam negeri. Bahkan, kini sudah mulai menembus pasar luar negeri. Marmer memang salah satu sumber daya alam yang menakjubkan di tanah air ini. Hanya saja, tak semua daerah memilikinya. Kabupaten Tulungagung adalah salah satu daerah yang beruntung di negeri ini karena wilayahnya menyimpan potensi kekayaan alam yang luar biasa tersebut. Walhasil, setelah melewati sebuah proses yang tidak gampang, potensi tersebut akhirnya bisa diangkat menjadi sebuah peluang usaha yang berprospek cerah.

 Menelisik jejak marmer di Kabupaten Tulungagung.
 Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang berada di Propinsi Jawa Timur dan terletak pada ketinggian 85 m di atas permukaan air laut. Bagian barat lautnya merupakan daerah pegunungan dan menjadi bagian dari Pegunungan Wilis-Liman. Begitu pula dengan bagian selatan, yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Kidul. Dataran rendah ada di bagian tengah. Di tengah kota, mengalir sebuah sungai, yakni Kali Ngrowo yang merupakan anak Kali Brantas, sehingga seolah membagi wilayah Kabupaten Tulungagung menjadi dua bagian, bagian utara dan selatan. 

 Marmer sendiri sebenarnya merupakan metamorfosis batu gamping (dolomit) yang telah mengalami proses perubahan tekanan dan temperatur selama ratusan tahun. Batuan ini berbentuk kompak, padat, tanpa pelapisan, menunjukkan adanya proses rekristalisasi, dan banyak mengandung mineral kalsit. Adapun mineral tambahannya berupa kuarsa, talk, klorit, amphibol, pirit, piroksen, hematit, dan grafit. Berbagai macam mineral tersebut saling berpadu dan memberikan corak warna yang beragam. 

Marmer kalsit berwarna putih jernih dan berkualitas tinggi. Kandungan grafit akan menimbulkan warna abu-abu, kandungan hematit akan menimbulkan warna pink dan merah, sedangkan berwarna kuning dan krem dilahirkan oleh kandungan limonit. Berdasarkan kandungan mineral dan proses terjadinya, marmer dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, marmer onix. Berasal dari kalsit kristalin yang terbentuk dari larutan air dingin. Pada umumnya, ditemukan di daerah gua-gua batu gamping. Kedua, marmer verde-antik, yakni serpentin masif yang dipotong oleh urat-urat kuarsa.

 Daerah penghasil marmer di Kabupaten Tulungagung terletak di bagian selatan, yakni di Desa Besole dan Desa Gamping yang berada di Kecamatan Campurdarat. Kedua desa tersebut berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Tulungagung. Desa Besole dan DesaGamping merupakan daerah perbukitan kapur (gamping) dan tanahnya tandus. Awalnya, penduduk desa tersebut bermatapencarian sebagai petani. Jika musim paceklik tiba, mereka akan pergi ke kota untuk mengadu nasib karena tanah pertanian di desanya tidak lagi memberikan hasil. Kondisi tersebut jelas menimbulkan keprihatinan bagi Pemda setempat. Akhirnya, pada tahun 1989, Pemda menyelenggarakan workshop untuk warga setempat. 

Tujuannya, memberikan pelatihan kepada warga desa agar memiliki keterampilan yang cukup, sehingga bisa digunakan untuk mengalihkan mata pencarian mereka, yang semula di sektor pertanian menuju sektor industri. Warga desa kemudian mencoba menekuni kerajinan marmer secara lebih serius lagi, yang sebenarnya sudah mereka warisi secara turun temurun sejak dahulu.



asbak rokok


 Prospek kerajinan marmer Ketelatenan dan keuletan warga dalam mengembangkan kerajinan marmer di desanya membuahkan hasil yang cukup melegakan. Kini, kedua desa tersebut telah memiliki sekitar 700 unit usaha batu marmer maupun onix, baik skala kecil maupun besar yang mampu menampung ribuan tenaga kerja. Ratusan etalase yang memajang hasil kerajinan marmer juga terdapat di sana. Cara inilah yang menarik minat pengunjung, khususnya para wisatawan yang sedang menuju ke Pantai Popoh yang melewati jalur ini. Setiap harinya, para perajin mengerjakan berbagai pesanan hiasan interior maupun aksesoris, dengan produksi hingga mencapai ribuan ton. Mulai dari hiasan kecil--semisal asbak, vas bunga, dan kap lampu-- hingga ukuran besar --meja rias, bak mandi, meja, maupun perkakas rumah tangga lainnya--. Menurut para pembeli, harga yang ditawarkan di show room asalnya jauh lebih murah bila dibandingkan di tempat lain.

 Para pembeli lokal biasanya datang dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari Blitar, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, maupun yang berasal dari luar Jawa. Pada awalnya, kerajinan marmer ini hanya dipasarkan di etalase yang berada di sepanjang jalan Desa Gamping dan Desa Besole. Konsumenlah yang datang sendiri untuk membeli produk yang ditawarkan tersebut. Namun, seiring dengan permintaan yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, para perajin kemudian mendirikan show room di tempat lain, bahkan hingga ke kota-kota besar, semisal Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, dan Denpasar.

tempat sabun mandi


 Memang, tidak semua perajin membuka show room di tempat lain atau di luar daerah. Mereka yang tidak membuka show room di tempat lain, alasannya karena merasa kewalahan melayani pesanan yang sudah melebihi kapasitas, sehingga mereka hanya memproduksi barang berdasarkan permintaan konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar